Rabu, 13 April 2011

Surat Pria Biasa

Ku ucap Syukur pada-Nya
hingga kini aku masih bertahan karena-Nya
karena, aku tak ingin menduakan cinta-Nya
karena aku hanya ingin cinta karena-Nya
semoga
 "maka kutulis surat ini buatmu adinda"

Saat pertama aku melihat kamu
Tak pernah sadar bahwa kau bagian hidupku

Ini mungkin rahasia Tuhan
Tentang cinta yang mesti ku pendam

Setiap detik ku memikirkannya
Agar kelak mampu berdampingan denganmu

Meski sekejap saja aku ingin melihat
Indah matamu bulat buatku selalu terpikat

Rasanya ingin sekali aku nikmati tanpa henti
Hanya aku yang bisa
Hanya aku yang mampu

Maka, kususun kata pinta pada Tuhan
Pohonkan cintaku berbunga indah dihatimu

JIkapun belum terbuka,
maka kumohon Tuhan
Agar segera membukanya
Agar kau tahu bahwa ada aku
Yang selama ini diam-diam mencintaimu
Diam-diam berusaha dengan tulus dan percaya
Bahwa aku dan kamu bisa bertemu

Meski entah kapan
Aku akan tetap berdoa dan menunggu

(sory kalo keliatan lebay...hahhaha)

(iseng-iseng di bibir konter-Sandratex-Ciputat,2010)

by Ben Santoso on Friday, October 1, 2010 at 2:56pm

Surat Pria Biasa II

Adinda, wanita di sekat sana, yang kelak Dia pilihkan untukku.
Mari kita baca bismillah untuk mengawali surat biasa ini. Agar, hati ini hati kita terhindar dari noda dan dosa. Terbebas dari penyakit hati dan desas-desus Syetan yang melenakan.

Bismillahirrohmanirrohim.

Dengan nama Alloh yang Maha pengasih lagi Maha penyayang. Ku persembahkan surat ini buatmu Adinda di sekat sana.

Bagaimana kabarmu? aku mintakan pada-Nya agar kau tetap baik-baik saja. Baik secara lahir maupun batinmu. Serta, baik juga imanmu, karena seindah sebahagia-bahagianya kita sebagai muslim ialah iman yang tertancap kuat di hati. Semoga kaupun selalu mendoakanku.

Tak terasa sudah demikian lama kita hidup di dunia ini. Bergelut dengan kefanaan yang seolah tanpa ujung. Padahal, kelak akan punah menjadi tanah. Kita terseret, lalu terbawa hingga kadang lupa jalan pulang pada kematian. Andai terus saja kita ingat akan itu semua, tak mungkin diri resah akan dunia setelah kematian.

Adinda, wanita di sekat sana yang tak pernah kuketahui siapa engkau,
Kadangkala aku merasa resah. Jika malam kian gelisah, karena tak jua aku mampu menemukanmu. Selimut tidurku tak cukup untuk mengusir dinginya malam. Sholat wajibku serasa tak sempurna jika tak ada seseorang mendampingi di sisi. Ingin rasanya ku gaungkan ayat-ayat cinta Alloh dalam setiap lirih sholatku bersama denganmu pun anak-anak kita kelak. Aku menjadi imammu dan kau makmumku.

Adinda, yang Tuhan ciptakan untuk mendampingiku,
Setelah bakda Maghrib maupun waktu-waktu seperti biasanya, kau membacakan ayat-ayat Alquran untuk dirimu dan Tuhanmu. Ingin, rasanya ku dengar suara syahdumu, ingin rasanya kita alunkan bersama ayat-ayat cinta-Nya. Kita baca dengan suara yang mengalun dalam hati penuh kerinduan pada Alloh dan Rosul-Nya. Tak usah banyak-banyak satu ayat pun cukup, dan itu terserah maumu. Karena, setelahnya ada keimanan yang terpancar di rumah kita. Rumah tanpa kata, rumah sederhana yang hanya ada tawa dan canda bahagia penuh cinta.

Adinda,
Tahukah kau bahwa setiap kali aku memulai aktifitas seperti ada yang kurang jika kutoleh kekiri kekanan. Alangkah indah rasanya bangun sepertiga malam, ambil barang dua Rokaat dan bermunajat pada Robb Alloh SWT Tuhan kita. Kita mengadu bersama pada-Nya. Curhat bersama menaruhkan kerinduan pada-Nya. Menguntai kata perkata berselimutkan iman, hingga tak terasa air mata berlinang di pipi kita. Kau memandangku, lalu ku usap air matamu. Subhanalloh, pipimu merona merah kala kita berpadndang mata. Duhai indahnya.

Lalu, kau ingatkan aku untuk tak tidur lagi hingga menemui Subuh. Selesai berjama'ah subuh kau siapkan keperluanku. Aku seperti biasa pergi ke pasar ciputat atau pasar kebayoran lama memulai aktifitas seperti biasa. Aktifitas sebagai kuli panggul. Aku memang tak pernah tahu apakah cukup buatmu, tapi jika Tuhan telah pilihkan kau untukku, maka kita mesti bersyukur dengan semua pemberian-Nya.

Jika waktunya telah sampai di sepertiga pagi sebelum zuhur, sebelum aku berangkat ke tempat kerja biasa. Kau sediakan untukku, untuk kita sarapan pagi sederhana, kita makan bersama dengan senyum seperti biasa. Menu masakan yang katamu kau buat dengan segenap cinta. Duhai indahnya.

Adinda,
Aku menemuimu kembali setelah petang hampir hilang, kau menyambutku dengan senyum terindahmu. Kau kecup tanganku, lalu kita menikmati sore terindah. Jingga seroja yang tak ada tandingnya. Menguntai kembali do'a petang kepada-Nya.

Adinda,
Sekelumit inginku, keinginan sederhana keinginanku sebagai pria yang biasa-biasa saja. Hari-hariku memang sangat biasa-biasa saja. Hidupku dipenuhi hanya dengan hal-hal yang sederhana. Jika kau kelak dipertemukan denganku secara nyata, kumohon kau terima aku karena Dia, karena Alloh dalam setiap do'a panjangmu dan istikhorahmu. Kumohon pula agar kita mampu enyahkan sifat tamak dan kesombongan. Agar, kita bisa menjalani biduk rumah tangga dengan kesyukuran kelak.

Kau cerminku, aku pun cermin mu. Maka kuusahakan dalam diri ini selalu setia pada jalan-Nya. Kadang memang jalanku tak sempurna, belok kesana kesini. Aku pun bukan lelaki dicintai syurga, tapi aku berusaha menjadi yang terbaik dengan caraku. Aku usahakan agar seirama mungkin pada kebenaran. Maka, do'akanlah aku agar bisa sebanding imanku dengan imanmu. Kebaikanku dengan kebaikanmu.

Adinda, yang kurindukan dan tak kuketahui engkau siapa,
letih rasanya pencarian ini, seperti keletihanmu untuk menantiku menemukanmu. Tapi, aku selalu menyimpan harapan yang suci, dan berusaha menjadikan ahlak ini bisa dan mampu kau pandang dengan sesederhananya. Memang tak sebaik pria-pria yang kau kenal keshalihanya tapi aku akan berusaha semampu yang aku bisa.
Namun, jika tiba waktunya aku memang tak seperti yang kau inginkan, aku harap pandanglah aku karena ketulusanku.

Adinda,
Mari kita timbang kita susun dalam do'a do'a pada-Nya. Kita jadikan do'a sebagai senjata yang paling ampuh. Senjata untuk saling menemukan juga senjata untuk mengimbangi hiruk pikuk dunia yang melenakan. Semoga kita saling menemukan.

Sampai disini sementara surat ini buatmu. Surat dariku pria biasa saja, dengan hidup yang sederhana. Tunggu surat selanjutnya dariku hingga kita saling bertemu dalam munakahat. Semoga kau masih bertahan dan aku pun tetap pada jalan-Nya. Amin.

"Ya Allah Engkau mengetahui bahawa..
hati-hati ini telah berkumpul karena mengasihi-Mu
Bertemu untuk mematuhi perintah Mu
Bersatu memikul beban dakwah-Mu
Hati-hati ini telah mengikat janji setia
untuk mendaulat dan menyokong syariat-Mu

Maka eratkan lah ya Allah akan ikatannya
Kekalkan kemesraan antara hati-hati ini
Tunjukkanlah kepada hati-hati ini
akan jalannya yang benar
Penuhkanlah muara hati ini..
dengan limpahan iman, keyakinan dan keindahan tawakkal kepada-Mu
Hidup suburkanlah hati-hati ini
dengan makrifat, pengetahuan sebenar-benarnya tentang-Mu

Jika Engkau mentakdirkan mati
Maka matikanlah pemilik hati-hati ini
sebagai para syuhada' dlm perjuangan Agama-Mu
Engkau lah sebaik-baik sandaran..
dan sebaik-baik penolong ya Allah
Perkenankanlah permintaan ini
Amin ya Robbal A'alamin..

Wassalam

::salam sederhana, pria biasa, pria sederhana::

by Ben Santoso on Wednesday, March 30, 2011 at 8:44pm

Minggu, 10 April 2011

Keangkuhanku..

Angkuhnya diriku..
yang tak mau mengenal siapa Robbku
Angkuhnya diriku
yang tak mau mengamalkan ajaran Nabiku
Angkuhnya diriku..
yang tak mau mempelajari ilmu Agamaku
Angkuhnya diriku ..
yang tak mau mengetahui arah Kiblatku
Angkuhnya diriku..
yang tak mau membaca Kitab Suciku
Angkuhnya diriku
yang tak mau menjalankan kewajiban2ku
Angkuhnya diriku..
yang tak mau mengenal Saudaraku
Angkuhnya diriku..
yang tak pernah menghitung dosa2ku
Angkuhnya diriku..
yang tak bisa menjaga lidah dan mataku
Angkuhnya diriku..
yang ingkar dengan janji2ku
Angkuhnya diriku..
yang hanya selalu memikirkan duniaku
Angkuhnya diriku..
yang hanya mementingkan kesenanganku
Angkuhnya diriku..
yang merasa berhak atas segala sesuatu
Angkuhnya diriku..
yang tak mau tau keadaan matiku..
Angkuhnya diriku..
yang tak tahu tempat kembaliku..
Angkuhnya diriku..
yang tak memikirkan hari penghisabanku

Ya Allah.. pemilik seluruh jiwa dan yang membolak balikkan hati.. Kuatkanlah imanku.. Jauhkanlah aku dari sikap takabur yang dapat membuat-MU murka terhadapku.. Bimbinglah aku selalu agar senantiasa berada dalam naungan rahmatMU.. Ingatkanlah aku bila aku menyimpang dari jalan lurusMU.. Hanya Allah lah sebaik-baiknya penolong..
“Inna shalaati wanusukii wa mahyaaya wamamaati lillahi rabbil' aalamiina..”   


(UnieY_10 April 2011, 11:11pm)





MUSLIMAH SEJATI

 Pertama, ialah muslimah yang mengimani bahwa Allah SWT adalah Rabbnya, Muhammad SAW adalah Nabinya dan  Islam adalah Dinnya. Ia cinta kepada Allah dan Rasul-nya serta taat terhadap perintah keduanya dan  menjadikan ketaatannya itu sebagai filter yang membentengi dirinya.

Kedua, ialah muslimah yang bertaqwa, khusyuk dalam beribadah dan zuhud terhadap hal-hal yang bersifa duniawi.  Mereka menjaga kewajibannya, mengerjakan berbagai amal sholeh, berhati-hati terhadap hal-hal yang dilarang.  Maka tanda-tanda keimanan itu tampak pada ucapan, tindakan dan keyakinan mereka.  Mereka sangat takut terhadap amanah Allah SWT dan takut atas pedihnya siksa Allah jika ia menyalahi perintah-Nya

Ketiga, ialah muslimah yang selalu taat dan berbuat ikhsan terhadap kedua orang tuanya, serta berhati-hati untuk tidak membuat keduanya marah, sehingga kita dapati kedua orang tua mereka ridho kepadanya

Keempat, ialah muslimah yang selalu taat kepda suaminya. Mereka mencintai dan menyayanginya, menyeru dan menasehatinya ke  arah kebaikan, menjadi pendampingnya disaat istirahat, bersikap halus dan merendahkan suara jika berbincang-bincang dengannya.  Mereka mendampinginya di jalan kebaikan, memberi ketentraman, kedamaian serta kesejukan hati. Jika dipandang mereka tampak menyenangkan karena kerapian busananya dank arena senyumannya yang manis.  Jika diperintah mereka mentaatinya dan jika suaminya pergi maka dipeliharanya diri dan kehormatannya serta dijaganya harta dan anak-anaknya.

Kelima, ialah muslimah yang mertarbiyah anak-anaknya untuk taat kepada Allah SWT. Mereka tanamkan akidah Islamiyah sholihah ke dalam diri anak-anaknya dan mereka didik permata hati mereka untuk cinta kepada Allah SWT dan Rasul-Nya serta menjauhkan diri dari aklaq yang tidak baik.

Keenam, ialah muslimah yang selalu menegakkan dien Allah SWT, melaksanakan apa yang diketahuinya dan menyeru manusia kepada Rabbnya.

Ketujuh, ialah para wanita apabila ditimpa suatu musibah, ia tetap tegar. Setegar gunung karang diterpa angina topan, sekokoh karang diterjang ombak…dan tak satupun cobaan mampu mengusik hatinya dan tidak sedikitpun musibah menimpanya menjadikannya gundah.

Muslimah Sejati, tiada yang mereka harapkan dari setiap musibah yang menimpanya, kecuali pahala dan ampunan Allah Robbul Izzah.

**Jangan TaKut & jangan Bersedih**

Jangan bersedih, meskipun kau sangat merasa tersakiti dengan apa yang dikatakan orang lain terhadapmu...
Jangan bersedih, meskipun apa yang kau perbuat belum membuahkan hasil yang memuaskan untuk dirimu..
Jangan bersedih, meskipun tatkala orang lain memandang rendah terhadap kemampuan yang kau miliki...
Jangan bersedih, meskipun engkau telah banyak kali terjatuh dan tersungkur sehingga hendak menangis..
Jangan bersedih, meskipun banyak onak duri yang menjadi rintangan dalam mencapai apa yang kau inginkan...
Jangan bersedih, meskipun saat itu kau merasa terkucilkan dari kehidupanmu..

Karena ketahuilah,apa yang kau lakukan jika bersedih, itu tidak akan membuahkan hasil apa-apa,
tidak akan bisa merubah apapun menjadi lebih baik,
bersedih tidak menghilangkan sakit hatimu,
bersedih tidak menjadikan hasil kerjamu memuaskan,
bersedih tidak membuat orang memandang hormat kepadamu,
bersedih tidak membantumu untuk tidak terjatuh lagi,
bersedih tidak menghilangkan rintangan yang kau hadapi,dan
bersedih juga tidak membuatmu bisa diterima didalam lingkunganmu..

*Laa Tahzan ya akhi wa ukhti......

hidup ini memang penuh dengan cobaan yg harus dihadapi,
tapi yakinkanlah dari dalam lubuk hatimu,
bahwa Allah tidak akan menguji seseorang melebihi kemampuan dirinya,
setelah gelap pasti terang kan menjelang, yakinlah itu..
Ujian dan cobaan yang diberikan kepada kita, kepahitan dan keperitan yang kita rasai, pasti ada makna disebalik itu semua,
tinggal bagaimana cara kita untuk mensyukurinya.. .

*Jangan takut dan jangan bersedih :-)

Jika ini ketentuanMu,
ku coba tabahkan hatiku,
karena pasti tersirat sesuatu di balik yang tersurat itu...
karena ku manusia biasa,
tidak terdaya memikirkan apakah hikmahnya...?
apakah rahsianya....?
hidup ini terus berputar!!!
tiada masa untuk lengah!!!
tiada masa untuk patah!!!

Ku kuatkan hati yang serapuh kaca ini,
ku salutkan bersama doa tulus suci,
karena doa itu tersimpan satu kekuatanku,
kekuatan dari yang Empunya segalanya...

Dan pastinya dunia bukan milikku sendiri,untukku atur segalanya,
karena yang takdir itu mengatasi tadbir...
tadbir dari manusia yang lemah,
takdir dari Tuhan Yang Maha Mencipta,

Ku simpan segala pahit dan duka,dalam surat kehidupan ini,
yang penuh sirat pengajaran...
di balik yang terjadi pasti ada yang terjanji termateri sesuatu yang pasti jika kau ridho ketentuan Ilahi...

** Alangkah banyak jalan keluar yang datang selepas rasa putus asa dan betapa banyak kegembiraan datang selepas kesusahan.
Siapa yang berbaik sangka kepada Penguasa 'Arasy dia akan memetik manisnya buah yang dpetik di tengah tengah pohon berduri.....

" Pimpinlah kami dalam menjalani kehidupan fana ini dengan kasih sayangMU yang tiada batasannnya.."

Aamiin..

Semoga Bermanfaat,Insya Allah...

(Oleh:Admin IpitCuit Seunggi-Airen Elf)

CERMIN DIRI

Tatkala kudatangi sebuah cermin,
Tampak sesosok yang sudah lama kukenali,
Namun ANEH,
Sesungguhnya aku belum
mengenal siapa yang kulihat.

Tatkala kutatap wajah,hatiku bertanya
apakah wajah ini yang kelak kan bercahaya,
bersinar indah di syurga sana?

Ataukah wajah ini yang akan hangus legam di neraka Jahanam??

Tatkala kutatap mataku,galau hatiku bertanya...
Mata inikah yang akan menatap penuh kelazatan dan kerinduan
menatap Allah,menatap Rasulullah...
menatap kekasih Allah kelak??

Ataukah mata ini yang akan terbeliak.melotot,menganga terburai
menatap neraka jahanam...

Wahai mata,apa gerangan yang kau tatap selama ini??

Tatkala kutatap mulut,apakah mulut ini yang akan
mendesah penuh kerinduan mengucap LAAILAHA ILLALLAH
saat malaikat maut datang menjemput...
ataukah menjadi mulut menganga dengan lidah terjelir dengan
lengking jeritan pilu, yang akan menggugah sendi-sendi setiap pendengar,
ataukah menjadi mulut pemakan buah zaqqum Jahanam, yang getir menghunus penghancur usus...

Apa yang engkau ucapkan wahai mulut yang malang?!
Berapa banyak hari yang remuk dengan pisau kata-katamu yang menghiris tajam,
berapa banyak kata-kata yang manis semanis madu yang engkau ucapkan untuk menipu...?!

Betapa jarang engkau jujur,
betapa langkanya engkau menyebut nama Tuhanmu dengan tulus
betapa jarangnya engkau syahdu memohon agar Tuhanmu mengampuni segala dosa yang telah kau perbuat?!

Tatkala kutatap tubuhku,apakah tubuh ini
yang kelak kan penuh cahaya,bersinar,bersukacita,bercengkerama di syurga sana?
Ataukah tubuh yang akan tercabuk-cabuk hancur mendidih di dalam lahar membara Jahanam,
terpasung tanpa ampun,derita yang takkan pernah berakhir...

Wahai tubuh,
berapa banyak maksiat yang engkau lakukan...?
berapa banyak orang yang engkau dzalimi dengan tubuhmu...?
berapa banyak hambamu hamba-hamba Allah yang lemah
yang engkau tindas dengan kekuatanmu?!

Wahai tubuh,
seperti apakah isi gerangan hatimu?
Apakah isi hatimu sebagus kata-katamu,
atau sebagus daki yang melekat ditubuhmu?
Apakah hatimu seindah penampilanmu
atau sebusuk kotoranmu?!

Betapa berbeda,
apa yang nampak dalam cermin dengan apa yang tersembunyi...
Betapa aku telah tertipu...
Aku tertipu oleh topeng...
Betapa yang kulihat selama ini hanyalah topeng,
betapa pujian yang terhambur hanyalah memuji topeng,
betapa yang indah ternyata hanyalah memuji topeng...

Sedangkan aku,
hanyalah selonggok sampah busuk yang terbungkus...
Aku tertipu...
Aku malu...
Aku tertipu ya Allah...
Allah...! Selamatkanlah aku...


(http://www.facebook.com/?ref=home#!/RKIINSPIRATIF)

**CINTA YANG HENING & DIAM**

Cintaku yang hening..
"Mencintai seseorang bukan hal yang mudah.
Bagi sebagian orang, termasuk saya tentunya, mencintai orang merupakan proses yang panjang dan melelahkan."


Lelah ketika kita dihadapkan pada suatu keadaan yang tidak seimbang antara akal sehat dan nurani.
Lelah ketika kita harus menuruti akal sehat untuk berlaku normal meski semuanya menjadi abnormal.
Lelah ketika mata menjadi buta akibat dari perasaan yang membius tanpa ampun.
Lelah ketika imaginasi menjadi liar oleh khayalan yang terlalu tinggi.
Lelah ketika pikiran menjadi galau oleh harapan yang tidak pasti.
Lelah untuk mencari suatu alasan yang tepat untuk sekedar melempar sesimpul senyum atau sebuah sapaan "apa kabar…"
Lelah untuk secuil kesempatan akan sebuah moment kebersamaan.
Lelah untuk menahan keinginan untuk melihatnya..
Lelah untuk mencari secuil kesempatan menyentuh atau membauinya.


Lelah dan lelah dan lelah..


Hanya sebuah sikap diam dan keheningan yang lebih saya pilih..


Diam menunggu sang waktu memberi sebuah moment.
Diam untuk mencatat segala yang terjadi.
Diam untuk memberi kesempatan otak kembali dalam keadaan normal.
Diam untuk mencari sebuah jalan keluar yang mustahil.
Diam untuk berkaca pada diri sendiri dan bertanya "apakah aku cukup pantas?"
Diam untuk menimbang sebuah konsekuensi dari rasa yang harus dipendam.
Diam dan dalam diam kadang semuanya tetap menjadi tak terarah..
Dan dalam diam itu pula, saya menjadi gila karena sebuah rasa dan pesona tetap mengalir..


Sayangnya, dalam keheningan dan diam yang saya rasakan,
lebih banyak rasa galau daripada sebuah usaha untuk mengembalikan pola pikir yang lebih logis.
Galau ketika mata terus meronta untuk sebuah sekelibat pandangan.
Galau ketika mulut harus terkatup rapat meski sebuah kesempatan sedikit terbuka.
Galau ketika mencintai menjadi sebuah pilihan yang menyakitkan
Galau ketika mencintai hanya akan menambah beban hidup
Galau ketika menyadari bahwa segalanya tidak akan pernah terjadi
Galau ketika tanpa disadari harapan terlanjur membumbung tinggi
Galau ketika semua bahasa tubuh seperti digerakan untuk bertindak bodoh.


Apakah mencintai seseorang senantiasa membuat orang bodoh? Tentu tidak.
Namun itu pula yang saya rasakan selama hampir lebih dari sepekan.
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥


Dalam kelelahan, diam dan kegalauan yang saya rasakan selama ini, ada rasa syukur atas berkat dari Sang Hidup atas apa yang saya alami.
Syukur ketika rasa pahit menjadi bagian dari mencintai seseorang.
Syukur ketika berhasil memendam semua rasa untuk tetap berada pada zona diam.
Syukur untuk sebuah pikiran abnormal namun tetap bertingkah normal
Syukur ketika rasa galau merajalela tak terbendung.
Syukur ketika rasa perih tak terhingga datang menyapa.
Syukur karena tak ditemukannya sebuah nyali untuk mengatakan "Aku mencintaimu"
Syukur ketika perasaan hancur lebur menjadi bagian dari mencintai.
Syukur ketika harus menyembunyikan rasa sakit dan cemburu dalam sebaris ucapan "aku baik – baik saja"
Syukur atas rahmat hari yang berantakan akibat rasa pedih yang teramat dalam.


Akhirnya, bagi saya, keputusan untuk mencintai melalui sebaris doa menjadi pilihan yang paling pantas.
Setidaknya, mencintai secara tulus melalui doa, dalam tradisi agama yang saya anut, akan menjadi lebih bermakna,
karena saya diteguhkan dus menjadi berkat atas segala rasa perih yang senantiasa ada didalam diri.
Dalam doa, akhirnya, semuanya kita kembalikan kepada Sang Hidup..


Bahwa terkadang akal dan perasaan campur aduk tak tentu arah.
Bahwa saya juga bukan manusia super..
Bahwa saya juga tidak bisa berlaku pintar sepanjang waktu, setiap hari.
Bahwa saya juga punya kebodohan yang kadang susah untuk diterima akal sehat.
Bahwa dengan segala kekurangan yang ada, saya berani mencintai..
Bahwa saya bersedia membayar harga dari mencintai seseorang..
Bahwa saya bersedia menanggung rasa sakit yang luar biasa..
Bahwa saya mampu untuk tetap hidup meski rasa perih terus menjalar..
Bahwa saya masih memiliki rasa takut akan kehilangan dalam hidup..


Dan hari ini, dari semua pembelajaran yang telah saya terima,
Berkembang menjadi sebuah bentuk KEPASRAHAN.
Sebuah Zona yang terbentuk karena saya merasa tidak berdaya.
Dimana saya merasa tidak memiliki kemampuan untuk membuat segalanya menjadi mungkin.
Dimana saya tidak berani untuk membangun sebuah harapan
Dimana saya tidak berani untuk mengatakan
"Aku mencintaimu, mari kita pastikan segalanya, dan semuanya, hanya untuk kita berdua saja"


Dan ini adalah pilihan terakhir yang saya miliki,
Mencintai dalam kepasrahan, tanpa berharap dan tanpa meminta.
Meski sangat susah dan hampir mustahil bagi saya untuk tidak mengingatnya.
Semoga saya bisa.


Dan hingga hari ini, saya masih mencintainya
Saya sadar hal itu akan memberi rasa perih yg teramat dalam
Karena bagi saya, lebih susah untuk tidak mencintainya.
Dalam perjalanan yang melelahkan, dalam diam dan keheningan
Dan tentunya dalam sebuah KEPASRAHAN yang teramat dalam.


Dari saya yang akan selalu mencintaimu dalam diam


(by Mencintaimu Karena Allah & Rasulullah)

^ _10 karakter Muslim/Muslimah sejati_^

Karakter ini merupakan pilar pertama terbentuknya masyarakat islam maupun tertegaknya sistem islam dimuka bumi serta menjadi tiang penyangga peradaban dunia.
Kesepuluh karakter itu adalah :

Salimul Aqidah, Bersih Akidahnya dari sesuatu hal yang mendekatkan dan menjerumuskan dirinya dari lubang syirik.

Shahihul Ibadah, Benar Ibadahnya menurut AlQur'an dan Assunnah serta terjauh dari segala Bid'ah yang dapat menyesatkannya.

Matinul Khuluq, Mulia Akhlaknya sehingga dapat menunjukkan sebuah kepribadian yang menawan dan dapat meyakinkan kepada semua orang bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan Lil Alamin).

Qowiyul Jismi, Kuat Fisiknya sehingga dapat mengatur segala kepentingan bagi jasmaninya yang merupakan amanah/titipan dari Alloh SWT.

Mutsaqoful Fikri, Luas wawasan berfikirnya sehingga dia mampu menangkap berbagai informasi serta perkembangan yang terjadi disekitarnya.

Qodirun 'alal Kasbi, Mampu berusaha sehingga menjadikannya seorang yang berjiwa mandiri dan tidak mau bergantung kepada orang lain dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya.

Mujahidun linafsihi, Bersungguh sungguh dalam jiwanya sehingga menjadikannya seseorang yang dapat memaksimalkan setiap kesempatan ataupun kejadian sehingga berdampak baik pada dirinya ataupun orang lain.

Haritsun 'ala waqtihi, Efisien dalam memanfaatkan waktunya sehingga menjadikannya sebagai seorang yang pantang menyiakan waktu untuk melakukan kebaikan, walau sedetikpun. karena waktu yang kita gunakan selama hidup ini akan dipertanggungjawabkan dihadapan Alloh SWT.

Munazhom Fii Su'unihi, Tertata dalam urusannya sehingga menjadikan kehidupannya teratur dalam segala hal yang menjadi tanggung jawab dan amanahnya. Dapat menyelesaikan semua masalahnya dengan baik dengan cara yang baik.

Naafi'un Li Ghairihi, Bermanfaat bagi orang lain, sehingga menjadikannya seseorang yang bermanfaat dan dibutuhkan. Keberadaannya akan menjadi sebuah kebahagiaan bagi orang lain dan Ketiadaannya akan menjadikan kerinduan pada orang lain.

Mudah-mudahan dengan kesepuluh karakter yang dikemukakan diatas menjadikan kita termotivasi untuk dapat merealisasikannya dalam diri kita.Amin.

Catatan:
* 10 karakter Muslim/Muslimah sejati ini dirumuskan oleh Hasan Al Banna

Diambil dari: http://um412ok.multiply.com/journal/item/25

Bahagia karena berhijab..

Sesungguhnya dalam gerahku saat berhijab ada perlindungan. Betapa aku akan terjaga, karena tubuhku bak mutiara. Semakin mahal mutiara, adalah yang tak pernah tersentuh dan terbayang dalam keruh kotornya benak. Dan kuingin menjadi mutiara yang paling mahal. Walau aku harus sendiri dengan ketentramanku, di dasar samudra luas. Dan aku ingin tersucikan, dari godaan dan fitnah yang merupakan aromaku. Maha Suci Allah dengan firman-Nya,

“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang yang beriman, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Karena yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang”. (Al-Ahzab:53)

عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنْ النِّسَاءِ

“Tidaklah aku tinggalkan setelahku fitnah yang lebih aku takuti, melainkan fitnah yang diterima lelaki karena wanita.” (H.R. Bukhari)

Bahagia karena harus di rumah. Sebagian kaumku berkata,”Begitu nikmat bebas kupergi, kemana kusuka tiada terlarang.” Amboi, jika mereka tahu. Betapa mereka tatkala mereka berdandan dan kemudian keluar rumah, semakin kusam dan pudar kecantikannya. Aus, dan kemudian usang bagaikan barang bekas yang dicampakkan. Karena kecantikan lahir dan batin itu akan luntur, sebanding dengan semakin seringnya seorang wanita keluar rumah, dan semakin biasanya wajahnya dipandang para lelaki.

“…dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang jahiliyah yang dulu. Dan dirikanlah salat, tunaikan zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya…” (Al-Ahzab-33-34)

Bahagia bersuamikan suami yang salih. Wanita yang salihat, di lingkungan yang salih, niscaya ia akan berbahagia dengan izin Allah, karena akan mendapatkan suami yang salih pula.Bukankah aku dan orang tuaku tiada boleh menolak lelaki salih yang datang meminangku? Sang Nabi r telah bersabda yang artinya,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوهُ إِلَّا تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ

“Jika ada seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya datang meminang putrimu, maka nikahkanlah. Jika tidak, niscaya akan terjadi kerusakan yang meluas di bumi ini.” (H.R. Tirmidzi)

Dan Allah telah pula melindungiku bila memang aku berusaha salihat, sebagaiman firman-Nya,
Bahagia karena tidak pergaulan yang baik. Betapa Islam telah melindungiku, dari tindakan semena-mena, bila memang suamiku kurang bertanggung jawab. Rasulullah telah bersabda yang artinya,

“Janganlah salah seorang diantara kalian memukuli istrinya seperti layaknya budak, namun ia menggaulinya di akhir malam.” (H.R. Bukhari)

Bahagia dengan harta kepemilikan. Dan tiada seorang pun yang boleh merampasnya dariku, tanpa kerelaan dan ketulusanku.

“Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kalian sebagian dari mas kawin itu dengan senang hati, maka makanlah pemberian itu sebagai makanan yang sedap dan baik akibatnya.” (An-Nisa:4)

Bahagia karena dibanggakan. Karena aku adalah seorang guru, guru bagi anak-anakku. Sebagaimana untaian syair, seorang ibu laksana madrasah. Seorang ibu laksana taman yang indah.

Bahagia karena suamiku bahagia. Adalah sebuah nilai tersendiri, dimana kebahagiaan suamiku adalah pintu surgaku.

Tetap bahagia dibalik derita. Saat kelemahan dan godaan penderitaan menggelayut rasa, maka jiwaku pun tetap tersenyum. Ketika angin dan badai menerpa, cahaya imanku tetap bersinar. Dan bila badai itu memang kuanggap ada, kuyakin ia pasti berlalu.

Bahagia dengan bertaubat. Bukankah setiap manusia pasti berbuat salah? Sungguh, air mataku pasti tiada kan cukup, bila Allah tak mengampuni hamba-Nya yang berbuat dosa. Dan pintu taubat masih selalu terbuka, selama hayat dikandung badan. Walau aku kan tetap menangis, khawatir dosaku tiada terampun.


Sumber: Copas Menjadi Wanita Paling Bahagia

Sabtu, 09 April 2011

Aku Bukan Muslimah Yang Baik


Aku bukan muslimah yang baik..
ketika muslimah lain sibuk membaca dan mentabburi al-qur'an
aku sibuk mendengarkan lagu picisan yang tak membuatku makin dekat dengan-Nya

Aku bukan muslimah yang baik..
ketika muslimah lain sibuk menambah hafalan ayat-ayat cinta Allah
aku malah asik mengahafal lagu-lagu yang melalaikan ku dari-Nya

Aku bukan muslimah yang baik..
ketika muslimah lain makin memanjangkan jilbabnya
aku malah merasa risih dengan jilbab yang terlalu panjang

Aku bukan muslimah yang baik..
ketika muslimah lain sibuk menuntut ilmu-Nya
aku malah sibuk dengan urusan dunia yang membuat jarak dengan-Nya

Aku bukan muslimah yang baik..
ketika muslimah lain malu untuk menampakkan wajah dan fotonya
aku malah sibuk meng-upload foto-foto agar bisa dilihat semua orang

Aku bukan muslimah yang baik..
ketika muslimah lain berusaha menundukkan pandangannya
aku sibuk memperhatikan ketampanan wajah yang bukan mahram ku

Aku bukan muslimah yang baik..
ketika muslimah lain menjaga hubungan dan jarak dengan lawan jenisnya
aku malah terbiasa duduk berdekatan dengan pria

Aku bukan muslimah yang baik..
ketika muslimah lain berkata dan berbincang tentang hal yang bermanfaat
aku senang membicarakan aib dan kejelekan orang lain

Aku bukan muslimah yang baik..
ketika muslimah lain menjaga kata-katanya dengan baik
aku terlalu sering menyakiti hati orang lain dengan lisan ku

Aku bukan muslimah yang baik..
ketika muslimah lain belajar untuk terus mempercantik hati dan akhlaknya
aku lebih asik memperhatikan fisik diri ku saja

Aku bukan muslimah yang baik..
ketika muslimah lain senang berpuasa sunnah
aku lebih memilih selalu mengenyangkan perut ku

Aku bukan muslimah yang baik..
ketika muslimah lain bangun di sepertiga malam untuk bermunajat pada-Nya
aku lebih memilih berselimut dan tidur sepuasnya

Aku bukan muslimah yang baik..
ketika muslimah lain sibuk untuk berdakwah di jalan-Nya
aku lebih memilih santai dan menonton tv di rumah

Aku bukan muslimah yang baik..
ketika muslimah lain sibuk ingin mendapat ridho dan cinta-Nya
aku malah sibuk ingin mendapat sanjungan dan cinta makhluk-Nya saja

Aku bukan muslimah yang baik..
ketika muslimah lain gelisah di saat imannya menurun
aku malah semakin lalai dengan dunia

Aku memang bukan muslimah yang baik..
namun, aku berharap bisa menjadi seperti muslimah lain yang istiqomah berjuang untuk mendapatkan cinta-NyaYa Rabb ampuni muslimah yang tidak baik ini.
semoga Engkau senantiasa membimbing muslimah yang tidak baik ini agar menjadi lebih baik di hadapan-Mu... amin yaa Mujiibassaailiin...

sumber: Muslimah Sholehah